Kisah Yunus, Bocah 8 Tahun yang Bekerja Menyemir Sepatu untuk Obati Kanker
Khairul Ikhwan - detikHealth
Minggu, 13/04/2014 10:58 WIB
Jakarta, Kanker kelenjar getah bening bercokol di leher Yunus Ramadhan, bocah 8 tahun, asal Jalan Melati, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Penyakit itu membuat lehernya tak bisa digerakkan dengan normal. Karena ingin segera sembuh, Yunus yang berasal dari keluarga kurang mampu pun berusaha mengumpulkan biaya pengobatan dengan menyemir sepatu.
Menurutnya, masalah di lehernya sudah muncul saat dirinya berusia dua tahun. Sayangnya, orang tuanya tidak punya cukup uang untuk membawanya berobat. Alhasil penyakit itu dibiarkan begitu saja.
Search This Blog
Friday, April 25, 2014
Friday, April 18, 2014
Nuriyah 20 Tahun Terseok-Seok Sebatang Kara Memulung Kardus di Ibu Kota
Kamis, 03/04/2014 09:41 WIB
Wong Cilik
Nuriyah, 20 Tahun Terseok-Seok Sebatang Kara Memulung Kardus di Ibu Kota
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Taman nan indah di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu nampak indah dengan serangkaian wahana permainan anak. Bergandengan dengan sebuah puskesmas, taman ini begitu ramah untuk warga Ibu Kota.
Berjalan menarik gerobak sambil terseok-seok dengan tumpukan kardus-kardus di sekitaran taman adalah Bu Nuriyah (53). Wajahnya nampak lelah, jalannya tak seimbang, sementara badannya kurus.
Wong Cilik
Nuriyah, 20 Tahun Terseok-Seok Sebatang Kara Memulung Kardus di Ibu Kota
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Taman nan indah di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu nampak indah dengan serangkaian wahana permainan anak. Bergandengan dengan sebuah puskesmas, taman ini begitu ramah untuk warga Ibu Kota.
Berjalan menarik gerobak sambil terseok-seok dengan tumpukan kardus-kardus di sekitaran taman adalah Bu Nuriyah (53). Wajahnya nampak lelah, jalannya tak seimbang, sementara badannya kurus.
Monday, April 14, 2014
Bioskop Mini Ala Pak Riswan yang Merangkul Anak-Anak
Rabu, 02/04/2014 09:39 WIB
Wong Cilik
Bioskop Mini Ala Pak Riswan yang Merangkul Anak-Anak
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Sebuah Sekolah Dasar (SD) di suatu sudut Jakarta Timur nampak ceria dengan siswa-siswi yang berlarian. Semangat menuntut ilmu sepertinya terpancar dari wajah-wajah mereka yang menggambarkan banyak cita.
Seorang pria beruban terlihat duduk di barisan pedagang-pedagang, dengan pakaian lusuh dia menanti anak-anak sekedar mampir ke lapaknya untuk berbincang. Pria itu adalah Pak Riswan (65) yang menjajakan 'bioskop mini' di depan SD Negeri Cawang, Jakarta Timur.
Wong Cilik
Bioskop Mini Ala Pak Riswan yang Merangkul Anak-Anak
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Sebuah Sekolah Dasar (SD) di suatu sudut Jakarta Timur nampak ceria dengan siswa-siswi yang berlarian. Semangat menuntut ilmu sepertinya terpancar dari wajah-wajah mereka yang menggambarkan banyak cita.
Seorang pria beruban terlihat duduk di barisan pedagang-pedagang, dengan pakaian lusuh dia menanti anak-anak sekedar mampir ke lapaknya untuk berbincang. Pria itu adalah Pak Riswan (65) yang menjajakan 'bioskop mini' di depan SD Negeri Cawang, Jakarta Timur.
Thursday, April 10, 2014
Hidup untuk Berbakti, Uyun Penyapu Jalan Menunggu Gaji
Selasa, 01/04/2014 10:01 WIB
Wong Cilik
Hidup untuk Berbakti, Uyun Penyapu Jalan Menunggu Gaji
Basuki Rahmat Nugroho - detikNews
Jakarta - Keramaian adalah potret jalanan Ibu Kota yang tak pernah tidur. Berserakan dedaunan kering biasa mewarnai manisnya hiasan jalan-jalan raya.
Sebuah jalanan tempat para kusuma bangsa terbaring menggambarkan antitesa dari potret itu, di mana daun-daun kering tak nampak berserakan. Sisi jalan yang bebas dari daun kering tak lepas dari jasa seorang Uyun (43), yang selama empat tahun menyapu jalan.
Wong Cilik
Hidup untuk Berbakti, Uyun Penyapu Jalan Menunggu Gaji
Basuki Rahmat Nugroho - detikNews
Jakarta - Keramaian adalah potret jalanan Ibu Kota yang tak pernah tidur. Berserakan dedaunan kering biasa mewarnai manisnya hiasan jalan-jalan raya.
Sebuah jalanan tempat para kusuma bangsa terbaring menggambarkan antitesa dari potret itu, di mana daun-daun kering tak nampak berserakan. Sisi jalan yang bebas dari daun kering tak lepas dari jasa seorang Uyun (43), yang selama empat tahun menyapu jalan.
Tuesday, April 8, 2014
Ruri Tukang Sapu Museum Berhasil Menjual Hasta Karya ke Luar Negeri
Jumat, 28/03/2014 20:29 WIB
Ruri Tukang Sapu Museum Berhasil Menjual Hasta Karya ke Luar Negeri
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Modernitas terkadang mencoba berpikir bagaimana meninggalkan hal yang telah berlalu. Alasan modernitas jua yang mendorong orang enggan sekedar menengok ke masa lalu.
Ketika zaman modern datang, ketika itu pula Ruri (41) merasa terpanggil untuk merawat Museum Bahari yang mulai ditinggalkan peminat. Sepuluh tahun mungkin bukan waktu lama jika dibanding kejayaan rempah Nusantara, tapi tak semua insan mungkin berminat memelihara museum untuk generasi esok.
Ruri Tukang Sapu Museum Berhasil Menjual Hasta Karya ke Luar Negeri
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Modernitas terkadang mencoba berpikir bagaimana meninggalkan hal yang telah berlalu. Alasan modernitas jua yang mendorong orang enggan sekedar menengok ke masa lalu.
Ketika zaman modern datang, ketika itu pula Ruri (41) merasa terpanggil untuk merawat Museum Bahari yang mulai ditinggalkan peminat. Sepuluh tahun mungkin bukan waktu lama jika dibanding kejayaan rempah Nusantara, tapi tak semua insan mungkin berminat memelihara museum untuk generasi esok.
Saturday, April 5, 2014
Kisah 2 Petinju Juara Nasional Mengais Rezeki dari Warung dan Memulung
Jumat, 04/04/2014 10:44 WIB
Kisah 2 Petinju Juara Nasional Mengais Rezeki dari Warung dan Memulung
Dhani Irawan - detikNews
Yanto (kaos coklat) dan Hasan (kaos hijau)
Jakarta - Kedua lengannya padat bak barbel angkat beban. Kepalan tangannya masih mantap. Postur tubuhnya kokoh. Ayunan tangannya masih lincah. Tak ayal, sosok Suyanto (46) yang tegap berisi karena latihan fisik rutin semasa dia menjadi atlet tinju dulu.
Tahun 1986 ketika kedua kakinya menginjak Jakarta pertama kalinya, pria asal Nganjuk, Jawa Timur, itu punya satu tujuan: menjadi petinju profesional. Cita-cita Yanto pun bak gayung bersambut. Mulai pertengahan tahun itu, dia memulai karirnya di bidang adu jotos hingga mengecap berbagai pengalaman sebagai petinju.
Kisah 2 Petinju Juara Nasional Mengais Rezeki dari Warung dan Memulung
Dhani Irawan - detikNews
Yanto (kaos coklat) dan Hasan (kaos hijau)
Jakarta - Kedua lengannya padat bak barbel angkat beban. Kepalan tangannya masih mantap. Postur tubuhnya kokoh. Ayunan tangannya masih lincah. Tak ayal, sosok Suyanto (46) yang tegap berisi karena latihan fisik rutin semasa dia menjadi atlet tinju dulu.
Tahun 1986 ketika kedua kakinya menginjak Jakarta pertama kalinya, pria asal Nganjuk, Jawa Timur, itu punya satu tujuan: menjadi petinju profesional. Cita-cita Yanto pun bak gayung bersambut. Mulai pertengahan tahun itu, dia memulai karirnya di bidang adu jotos hingga mengecap berbagai pengalaman sebagai petinju.
Tuesday, April 1, 2014
Manis Pedas Perjalanan Kakek Ahmad Berdagang Asinan Sejak Tahun 50an
Kamis, 27/03/2014 09:47 WIB
Manis Pedas Perjalanan Kakek Ahmad Berdagang Asinan Sejak Tahun '50an
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Kakek Ahmad
Jakarta - Sudah bukan hal aneh lagi orang merasa kepanasan ketika berada di Jakarta. Terik matahari ditambah dengan asap hitam kendaraan mengepul-ngepul membuat tenggorokan kering.
Duduk di bawah jembatan penyeberangan halte TransJakarta Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, seorang tua dengan sebuah gerobak yang berisi minuman segar. Warna cerah buah-buahan dan air yang segar terbungkus apik dalam plastik transparan dalam gerobak milik Kakek Ahmad (75).
Manis Pedas Perjalanan Kakek Ahmad Berdagang Asinan Sejak Tahun '50an
Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Kakek Ahmad
Jakarta - Sudah bukan hal aneh lagi orang merasa kepanasan ketika berada di Jakarta. Terik matahari ditambah dengan asap hitam kendaraan mengepul-ngepul membuat tenggorokan kering.
Duduk di bawah jembatan penyeberangan halte TransJakarta Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, seorang tua dengan sebuah gerobak yang berisi minuman segar. Warna cerah buah-buahan dan air yang segar terbungkus apik dalam plastik transparan dalam gerobak milik Kakek Ahmad (75).
Subscribe to:
Posts (Atom)